Poker Online, Slot Online, Live Casino, Lottery

Penyebab Sariawan Dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sariawan Dan Cara Mengatasinya

Sariawan adalah luka yang terdapat pada dalam mulut dan bisa menimbulkan rasa sakit. Sariawan bukanlah penyakit yang dapat menular, namun dapat membuat tidak nyaman. Sariawan berbentuk oval atau bulat, dan berwarna putih atau kuning.

Pada umumnya sariawan dapat terjadi pada bagian dalam pipi atau bibir, di permukaan gusi dan lidah dengan ukuran yang berbeda-beda.

Penyebab Sariawan

1. Mengonsumsi makanan pedas dan minuman kopi.

2. Cedera pada lapisan dalam mulut yang terjadi karena tergigit secara tidak sengaja.

3. Terjadi karena efek samping mengonsumsi obat atau metode pengobatan, contohnya nicorandil, kemoterapi, dan radioterapi.

4. Terdapat perubahan hormon yang biasanya dialami oleh wanita yang mengalami sariawan selama masa menstruasi.

5. Kondisi medis yang lemah dan kekurangan zat besi atau vitamin B12.

6. Ketika seseorang sedang mengalami gelisah atau stres itu dapat menimbulkan luka sariawan.

Cara Mengatasi Sariawan

Sariawan juga bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu. Namun untuk mengatasi sariawan, dapat dilakukan dengan cara:

1. Menggunakan sedotan saat minum.

2. Menggunakan pasta gigi yang tidak mengandung bahan-bahan yang dapat memicu iritasi, dan serta menggunakan sikat gigi yang lembut.

3. Menghindari semua pemicu yang bisa membuat lebih parah luka sariawan.

4. Mengonsumsi makanan lembut dan menghindari makan pedas, asin, keras, atau minuman hangat hingga sariawan sembuh.

Faktor dan Penyebab Leukemia

Leukemia atau Kanker darah merupakan kanker yang menyerang sel-sel darah putih. Sel darah putih merupakan sel darah yang berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap penyakit. Sel darah putih ini terbentuk oleh sumsum tulang belakang.

Hal tersebut dapat mengacaukan produksi darah merah dan trombosit berfungsi untuk pembekuan darah.

Ada 4 tipe kanker darah atau leukemia, Namun Acute Myelogenous Leukemia (AML) adalah salah satu tipe yang banyak diderita oleh kebanyakan orang.

Faktor Resiko dan Penyebab Leukemia

Penyebab leukemia pun masih terbilang belum sangat jelas. Tidak jarang, banyak yang berpendapat leukemia disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan.

Meskipun belum dapat memastikan bahwa gen tertentu adalah penyebab leukemia. Namun, dalam genetik pada DNA bisa memengaruhi perubahan sel darah sehingga seseorang mudah terkena penyakit ini.

Umumnya penyakit leukemia dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa. Ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko tersebut.

* Kelainan Genetik

Leukemia juga dapat terjadi akibat adanya kelainan genetik atau cacat lahir genetik. Salah satunya down syndrome yang mempunyai resiko lebih besar terserang penyakit leukemia.

* Sinar Radiasi

Radiasi pada seseorang yang menjalani pengobatan kemoterapi pada penderita kanker, dianggap menjadi salah satu pemicu menderita leukemia.

* Merokok

Kebanyakan penyakit yang disebabkan melalui kebiasaan merokok, tidak tekecuali leukemia. Merokok dapat meningkatkan resiko seseorang menderita leukemia tipe Acute Mylegenous Leukemia (AML).

* Keturunan

Faktor keturunan juga dapat dianggap mempunyai potensi yang tinggi menderita leukemia. Apabila salah satu keluarga mengidap penyakit ini, besar peluang seseorang menderita hal yang sama.

Gejala Penyakit Leukemia

Leukemia memiliki gejala yang bermacam-macam. Tidak semua gejala didapat oleh penderita leukemia. Namun kamu harus waspada, karena gejala cenderung hampir mirip dengan penyakit umumnya seperti demam dan sakit kepala.

Beberapa gejala-gejala yang harus kamu perhatikan:

– Demam

– Sering merasakan lelah dan letih

– Rasa nyeri pada tulang

– Berat badan yang menurun

– Pembengkakan pada kelenjar gentah bening, hati dan limpa

– Menggigil disertai infeksi

– Muncul bintik merah pada kulit

– Berkeringan yang berlebihan pada saat malam hari

Adapun cara dapat dilakukan untuk mengatasi leukemia.

– Terapi biologis

– Terapi terfokus

– Radioterapi

– Kemoterapi

– Transplantasi sel

Sebelum melakukan beberapa terapi di atas, kamu akan menjalankan pemeriksaan dan konsultasi secara berkala dengan dokter.