Jumlah korban yang tewas di Palu, menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mencapai 420 orang. Angka korban belum termasuk yang berada di daerah Donggala yang masih belum dapat diakses.
“itu baru yang ada di Kota Palu, belum lagi yang di Donggala dan Sigi,” ujarnya yang berada di halaman rumah jabatan Gubernur Sulteng di Jalan Moh Yamin, Palu. Sebagaimana dikutip oleh kantor berita Terkini.
Korban tewas pasti akan terus bertambah karena banyak reruntuhan gedung seperti hotel-hotel besar, ruko, gudang, perumahan, dan lain-lain yang belum dapat disentuh pencarian.
“Kami merasa sangat kesulitan mengerahkan alat-alat berat untuk mencari korban yang berada di bawah runtuhan gedung karena jalur jalan menuju Kota Palu sangat banyak yang rusak,” lanjutnya.
Mobilisasi sangat sulit untuk dilakukan lantaran bahan bakar minyak (BBM) di berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sudah habis.
Presiden Joko Widodo dijadwalkan untuk terbang ke kawasan yang terkena gempa.
“Presiden akan terbang untuk melihat penanganan darurat kemanusiaan, evakuasi para korban, serta berjumpa dengan para korban bencana,” kata jubir presiden.
Seorang juru bicara BNPB menyebut bahwa penangan darurat masih dipusatkan pada pencarian dan penyelamatan. Ia juga membantah tudingan bahwa evakuasi dan penanganan bantuan berlangsung lambat.
Sejauh ini kerusakan yang berada di Palu pun tergolong sangat parah beberbagi gedung pun hancur rata dengan tanah.